Di Luar Negeri Presidennya Jadi Korban, di Indonesia Menteri Perdagangan yang Dicopot

Ancaman krisis ekonomi benar benar nyata melanda sejumlah negara di dunia. Meski oleh Bank Dunia, Indonesia masih dianggap aman dari ancaman krisis namun negara ini mulai merasakan dampak dariperang Rusia Ukraina yang mulai terjadi sejak 24 Pebruari 2022 lalu. Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan pergantian Menteri Perdagangan dari Muhammad Lutfi ke Zulkifli Hasan untuk mengantisipasi dampak itu.

Saat ini, menurut Anis, Indonesia mulai merasakan adanya dampak kenaikan harga komoditas energi dunia (minyak dan gas), harga bahan pangan sehingga menyebabkan tingginya inflasi. "Mendag (Muhammad Lutfi) itu diganti, karena kesalahan dia sendiri dalam menerapkan kebijakan. Bagaimana mungkin kita negara produsen terbesar sawit mengalami kelangkaan minyak goreng, itu sama saja seperti kelangkaan BBM yang terjadi di Arab Saudi," ujar Anis Matta pada acara diskusi Gelora Talks bertajuk "Kapan dan Bagaimana Akhir Perang Rusia Ukraina? Apa Dampaknya terhadap Ekonomi Dunia?, Rabu (15/6/2022). Menurut Anis Matta, sebagian besar pemimpin di dunia termasuk di Indonesia, mulai kebingungan dan tidak mengerti cara dalam menghadapi krisis yang sangat kompleks saat ini.

"Sudah banyak Presiden dan Perdana Menteri di dunia ini yang jadi korban, jatuh pemerintahannya akibat krisis sekarang. Tapi bedanya di sini, korbannya Mendag (Muhammad Lutfi)," ucap Anis Matta. Salah satu negara yang sudah merasakan dampak krisis adalah Sri Lanka. Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri pada Senin, 9 Mei 2022, setelah didemo besar besaran oleh warganya yang kesulitan memperoleh BBM dan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi.

Belum lama ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa sekitar 60 negara akan ambruk perekonomiannya karena ancaman krisis dan situasi global yang tidak menentu. Data tersebut didapatkan dari Bank Dunia atau World Bank dan Dana Moneter International atau International Monetary Fund (IMF). Namun sejauh ini ekonomi Indonesia masih dianggap aman.

Anis Matta mengatakan, penujukkan Zulkifli Hasan sebagai Mendag bisa menjadi solusi bagi Jokowi, atau sebaliknya menjadi bumerang dan menjadi masalah baru bagi Kabinet Indonesia Maju. "Menjelang Pemilu 2024 mendapatkan pos baru di kabinet itu sangat bagus. Tapi taruhannya sangat besar seperti menggenggam bara api," ucapnya. "Nanti kita akan melihat, apakah Pak Zulkifli Hasan ini akan menjadi solusi atau justru akan menjadi masalah baru bagi kabinet Jokowi," imbuhnya.

Anis Matta menilai, penunjukkan Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan sebagai anomali besar abad ini. Anis Matta menilai penunjukan Zulkifli Hasan sebagai menteri perdagangan akan menjadi pertaruhan besar bagi reputasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang berakhirnya masa jabatannya pada 2024 mendatang. Keberhasilan dan kegagalan Jokowi nantinya juga akan ditentukan oleh Zulkifli Hasan.

Anis Matta menyampaikan pendapat tersebut di acara diskusi Gelora Talks bertajuk "Kapan dan Bagaimana Akhir Perang Rusia Ukraina? Apa Dampaknya terhadap Ekonomi Dunia?, Rabu (15/6/2022). "Saya ingin katakan, Pak Zulkifli Hasan berani bener menjadi Menteri Perdagangan. Ini seperti menggenggam bara api, karena bukan masalah sederhana. Tapi saya salut atas nyalinya Pak Zulkfili Hasan berani menggenggam bara api," kata Anis Matta. Namun Anis Matta berpandangan, penunjukan Zulkifli Hasan sebagai Mendag belum tentu akan menyelesaikan permasalahan krisis sekarang.

Sebaliknya, justru bisa memicu krisis ekonomi akan semakin dalam, dan berlanjut ke krisis sosial dan politik. "Saya kira krebilitas Pak Zulkfli Hasan dipertaruhkan. Tapi yang jauh lebih besar, adalah reputasi kabinet dan Pak Jokowi yang dipertaruhkan. Kita bisa kita lihat nanti, apakah semakin hari semakin mengalami degradasi atau tidak," ujarnya. Anis Matta mengingatkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih cermat dalam membaca situasi global sekarang, dengan merespons berbagai kebijakan yang bisa menjawab tantangan utama secara substansial dan permanen dalam mengatasi krisis yang kompleks saat ini.

Selepas pelantikan, Jokowi mengungkapkan alasannya memilih Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan (Mendag). Menurut dia, pria yang akrab disapa Zulhas itu punya rekam jejak yang baik untuk dapat terjun ke lapangan. Ia menilai, Zulhas memiliki kemampuan manajerial yang baik, yang tak hanya berkutat pada isu isu makro tetapi juga sektor riil atau mikro yang berhubungan langsung dengan masyarakat.

"Saya lihat Pak Zul dengan pengalaman, track record, rekam jejak yang panjang. Saya kira akan sangat bagus untuk Mendag. Karena sekarang ini urusan pangan yang berkaitan dengan rakyat ini memerlukan pengalaman lapangan, memerlukan kerja kerja yang terjun lapangan," ujar Jokowi di Istana Negara. Tak hanya menyelesaikan persoalan ekspor, Jokowi meminta Zulhas secara khusus mengurus pemenuhan kebutuhan pokok di dalam negeri. "Tapi yang lebih penting urusan kebutuhan pokok di dalam negeri harus bisa kita jaga," kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *