Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengatakan warga perguruan tinggi harus berperan dalam melestarikan peninggalan budaya. Warga perguruan tinggi, menurut Hilmar, dapat turun langsung mengimplementasikan teori akademiknya dengan fakta sejarah dan budaya. “Sehingga akademisi dan mahasiswa tidak hanya berkutat di kelas saja. Namun dapat juga belajar dari lapangan menggali nilai nilai budaya maupun kearifan lokal yang pernah ada di sepanjang Sungai Batanghari," ucap Hilmar melalui keterangan tertulis, Rabu (20/7/2022).
Hal tersebut diungkapkan oleh Hilmar dalam pembukaan program Sekolah Lapangan di dua Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muara Jambi yaitu di situs Kotamahligai serta situs Gedong I. Program Sekolah Lapangan ini selaras dengan sasaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dicetuskan Kemendikbudristek. Menurut Hilmar, generasi muda memiliki tugas untuk merawat peninggalan sejarah.
"Generasi muda dapat ikut mengungkap segala aspek perjalanan peradaban Melayu. Sudah menjadi kewajiban serta tanggung jawab seluruh pihak untuk merawat peninggalan sejarah," tutur Hilmar. Selama hajatan Sekolah Lapangan di KCBN Muara Jambi dilakukan berbagai aktivitas seperti identifikasi situs, diskusi bersama pakar, eskavasi, konservasi, pemugaran, hingga penataan lingkungan. Hilmar menuturkan, KCBN mempunyai arti penting, yakni nilai sejarah peradaban Indonesia.
"Melestarikan peninggalan budaya merupakan upaya pemajuan kebudayaan. Dengan diselenggarakannya Sekolah Lapangan di KCBN Muara Jambi ini, diharapkan timbul kesadaran merawat warisan budaya sebagai bentuk harmonisasi alam dan manusia," ucap Hilmar. Seperti diketahui, Sekolah Lapangan di KCBN Muara Jambi bakal melibatkan arkelog, sejarawan, ahli geofisika, pakar biologi, desainer produk, serta mahasiswa dari lintas perguruan tinggi. Perguran tinggi yang andil dalam program Sekolah Lapangan ini yakni UI, ITB, Universitas Jambi, UIN Sultan Thaha Jambi, dan UIN Raden Fatah Palembang.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.